Pada setiap perjumpaan, ada perpisahan yang selalu siap datang kapan
saja. Di tengah-tengah suasana yang tampak serba sempurna itu, seseorang
yang dulu sempat bertanya tentang cita-cita saya, tiba-tiba mundur
teratur dan hilang perlahan. Padahal cita-cita utama saya adalah
membuktikan bahwa jawaban saya itu bukan hanya sekadar kalimat klise dan
kalau berhasil mewujudkannnya, maka akan saya ajak dia untuk
merayakannya sebagai rasa syukur dan terima kasih.
But, well… Life must go on…
Satu pelajaran yang akhirnya benar-benar saya pahami selama setahun ini
adalah meskipun saya tampak seolah berjalan sendirian, tapi saya tak
pernah benar-benar sendirian. Masih ada pendengar yang lebih baik, yang
siap mendengarkan segala cita-cita dan harapan saya tiap waktu, bahkan
tak segan-segan untuk mewujudkannya. Ia, yang duduk di atas sana, yang
selalu mengawasi juga melindungi saya dan seluruh anak-Nya di dunia…
Have a great December!
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.