Kekerasan Seksual pada anak

Istilah pacaran sungguh sangat tidak asing di masa sekarang ini. Bahkan anak usia SD pun sudah nampak sangat fasih bicara soal pacaran. Mungkin ini akibat maraknya lagu menyebutkan kata cinta, pacar, sayang, dan lain sebagainya

Sabtu, 25 Januari 2014

Tentang GUS DUR

Oleh : Saras Dewi Pada tahun 1999, setahun paska reformasi bergulir, saya berkesempatan berkunjung ke Jalan Irian Menteng bersama kolega/teman-teman pergerakan. Disanalah saya pertama kali bertemu dengan Gus Dur. Saya masih 16 tahun, tapi Ayah saya sudah memberitahu saya sebelumnya bahwa orang yang duduk bersama saya adalah orang yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Sedari muda saya sudah paham, mengapa Gus Dur sangat berarti bagi...

Minggu, 12 Januari 2014

Alasan Dokter Negara Maju “Pelit” Memberikan Obat ke Anak

BELUM sebulan aku tinggal di Belanda, dan putraku Malik terkena demam tinggi. Setelah tiga hari tak ada perbaikan aku membawanya ke huisart (dokter keluarga) kami, dr. Knol. “Just wait and see. Don’t forget to drink a lot. Mostly this is a viral infection,” kata dokter tua itu. “Ha? Just wait and see?” batinku meradang. Ya, aku tahu sih masih sulit untuk menentukan diagnosa pada kasus demam tiga hari tanpa ada gejala lain. Tapi masak sih nggak...

Kamis, 09 Januari 2014

Coffeelove

Dia menyeduh kopi Entah cappucino, arabika atau robusta. Saya cuma ingin menyeduh Dia. Dia yang akan saya beri nama... mungkin cinta. Bisa kupahami hatinya yang baik itu. Pada waktunya aku mesti kau lepas..pergi...

Senin, 06 Januari 2014

Buku : Perempuan Kopi

Tiga belas cerita dalam buku ini merupakan cerita hidup yang nyata dan dekat dengan manusia di belahan dunia mana pun yang tidak merdeka. Bahkan beberapa orang atau pihak mungkin mencoba menepisnya. Kisah hitam pendudukan bangsa sendiri pada "Palang Bambu Daun Sirih" misalnya, bisa jadi bukan cerita yang menarik untuk dikenang penguasa negeri ini. "Perempuan Kopi" menguak kesewenangan aparatus negara dan lembaga agama terhadap petani...

Jumat, 03 Januari 2014

Semoga aku tak terlanjur berlalu

Mari kita menepi dan sedikit berefleksi diri Di suatu tempat, yang seharusnya kau lengkapi Tak apa, toh aku tak benar-benar sendiri Aku sedang berbincang dengan beberapa lapis kenangan yang menolak pergi Lampu jalan, angin malam, sekotak ketenangan Disusul potongan-potongan senyum saat kutipan candamu melintas di ingatan Benar, aku memang seorang pikun yang kadang sulit melupakan Juga seorang kikuk yang terlalu pandai menjahit khayalan Tulisan ini, mungkin tak berarti apa-apa Selain racauan asal dari hati yang mencoba legawa Atau gejolak dari...