Teruntuk beta pung Nona rambut tabongkar tersayang...
Apa
kabar, sayang? Entah ini hari yang ke berapa katong su sonde saling
bertegur sapa. Ya. Bukan waktu yang lama memang, tapi su cukup untuk
membuat beta merindukan senyum dan sapaan hangat dari nona. Termasuk
obrolan-obrolan seru katong yang sonde kenal waktu. Yang akhirnya
meninggalkan salah satu dari katong tergeletak deng pulasnya di atas
koi. Su dikalahkan kantuk, tapi masih tetap sonde mau tidor. Hihihi…
Omong-omong,
nona ada bae-bae ko? Seperti nona yang sonde bisa melihat beta
terpuruk, beta ju sonde akan tahan kalo lihat nona tersakiti, oleh
apapun dan oleh siapapun. Meskipun mungkin beta sonde bisa memberi
kata-kata penyemangat seperti yang biasa nona berikan kalo beta lagi
ada masalah dan beta cuma bisa menemani nona dalam diam dan lewat doa.
Tapi beta selalu siap mendengarkan kapanpun nona butuh seseorang untuk
berbagi cerita, juga seseorang untuk berbagi pelukan.
Lewat surat
ini, beta ju mau ucapkan rasa terima kasih dan bersyukurnya beta bisa
kenal seseorang seperti nona. Seseorang yang sudah beta anggap seperti
malaikat penjaga. Yang sonde pernah membiarkan beta jatuh sendirian,
yang selalu membangkitkan beta lagi dari keterpurukan-keterpurukan beta,
dan masih banyak lagi yang tak bakal bisa habis beta tulis semuanya di
sini. Banyak sekali pelajaran yang bisa beta ambil dari cerita-cerita
hidupmu itu, Nona. Dan itu juga yang membentuk beta menjadi pribadi yang
lebih baik. Pribadi yang lebih berani menjalani kehidupannya (yang
sonde biasa) sebagai seorang laki-laki.
Satu pesan beta, jaga
kesehatan. Kembalilah ke pola tidur yang normal, makan yang teratur ju.
Jang terlalu banyak menghabiskan waktu di depan BB mungil kesayangan
itu. Don’t get too exhausted… I don’t want you to get sick, especially
when I’m not around.
Selaksa peluk, cium dan kerinduan dari laki-laki yang sonde mau kehilangan nona….
Nyong Timor
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.