Kekerasan Seksual pada anak

Istilah pacaran sungguh sangat tidak asing di masa sekarang ini. Bahkan anak usia SD pun sudah nampak sangat fasih bicara soal pacaran. Mungkin ini akibat maraknya lagu menyebutkan kata cinta, pacar, sayang, dan lain sebagainya

Surat Untuk Nona Rambut Tabongkar 2

Teruntuk beta pung Nona rambut tabongkar tersayang... Apa kabar, sayang? Entah ini hari yang ke berapa katong su sonde saling bertegur sapa. Ya. Bukan waktu yang lama memang, tapi su cukup untuk membuat beta merindukan senyum dan sapaan hangat dari nona.

Kamu pasti tau kenapa ini tercipta....

SEPI bukan berarti HILANG... DIAM bukan berarti LUPA... JAUH bukan berarti PUTUS... SENDIRI bukan berarti MATI... Yang pasti saat MATI, tentu SENDIRI....

Pada Suatu Hari....

Pasti akan ada satu hari. Di mana kamarku mendadak senyap. Tanpa celotehan dan suara nada dering ponsel, serta tak ada lagi suara dari putaran kipas angin laptop.

Belajar dari Lentera Alam Learning Community for Women and Children

Kemarin perempuan muda, cantik dan bersahaja itu berkata pada saya, "tak harus mengeluarkan banyak uang untuk bisa membahagiakan dan menyenangkan anak-anak

Selasa, 30 Juli 2013

Hujan Untukmu....

Kurasa kau terlalu pintar membaca awan, pesan2, dan pelangi yang berserakan di genangan air. Pasti sudah terbaca olehmu setiap kata yang ku pahat di batang2 pohon itu, ataukah sudah tumbang semua ruang yang dulu ku tanam di dadamu. Tapi, aku lebih suka selalu tak peduli pada uap udara di kaca jendela dan debu2 pada buku2. Aku lebih suka selalu menuliskan sesuatu di semua kekacauan cuaca. Mencoret-coret uap udara di kaca jendela musim hujan. Menulis namamu di sampul buku yang tertutup debu musim kemarau. Lalu berharap kau menjelma batang2 pohon yang memahat pesan di punggungku.

Apakah waktu, bisakah kuhirup sisa nafasmu, sebelum waktu membawa kembali mendung, pelangi dan pohon2 kembali kepada hutan, hutan yang hilang dalam perjalanan mencari hujan. Hujan mungkin mengirim pesan yang tak ingin kau baca, dan pelangi itu berbaring letih, menyerahkan warna2nya pada lumpur dan jalan2 kota. Hutan terus mencari hujan, hujan masih mengirim pesan, pesan yang memahat batang2 pohon, batang2 pohon menumpahkan getah, serupa nanah menggenangi luka, membuatnya berkilat. Kau terlalu pintar untuk tak membaca yang sembunyi di bibirku. Aku terlampau sayang untuk menimbun semua yang berguguran di rambutmu.

Aku tahu kau pasti mengerti. Tak peduli waktu, selalu masih ada kelopak2 bunga yang terentang, menyerahkan harum pada angin, angin yang mengantarkan kelopak2 bunga pada jalan2mu, melapisi kelabu dengan warna2, mewangi udara: ketika kau melangkah ke arah musim hujan di mana aku terbenam. Hujan yang akan membuat kau tertawa, kau segera akan terlalu pintar untuk bahagia, tanpa membaca apa2. Hanya ada hujan yang akan membuat kau tertawa. Sama sepertimu, aku percaya Tuhan mengirim cinta di tiap tetes air hujan.

Kau segera akan terlalu pintar untuk bahagia, tanpa membaca apa-apa*

Opr, 26 Juli 2013

Mundur

Jantungmu merah, tak ada warnaku di situ. Jantungmu merah, teduh merengkuh anak-anak penyu, baru menetas di sebuah pantai yang menyembunyikanku dari matahari. Kuminta malam muntahkan serpihan tubuhku, aku terbangun, suara-suara teramat lantang memanggil bilangan, mundur. Mundur membenturku....

I LOVE YOU


Minggu, 28 Juli 2013

Di Hitam Bola Matamu

Tak ada sesuatu yang mampu memadamkan cahaya di hitam mata di mana aku akan selalu terjaga. Tak ada yang akan merampas harum rambutmu dari anganku.

Mestinya kau tahu, hamparan malam akan selalu indah dan terang di luar jendela, jika kau memandang malam dari dalam jendela kamar. Aku masih bisa melihat wajahku selalu senang pada bulatan hitam di bola matamu

Minggu, 21 Juli 2013

Maaf

Maaf…
Bukan karena aku tak cinta;
hanya terlalu sibuk meniup mimpi-mimpi kita menuju nyata…

Senin, 15 Juli 2013

Everlasting.....

Ketika mencintai seseorang seperti kau, aku menggenggam dunia. Menjadi buta, menjadi tuli, menjadi lumpuh, akhirnya mati, menjadi abadi...