Kekerasan Seksual pada anak

Istilah pacaran sungguh sangat tidak asing di masa sekarang ini. Bahkan anak usia SD pun sudah nampak sangat fasih bicara soal pacaran. Mungkin ini akibat maraknya lagu menyebutkan kata cinta, pacar, sayang, dan lain sebagainya

Surat Untuk Nona Rambut Tabongkar 2

Teruntuk beta pung Nona rambut tabongkar tersayang... Apa kabar, sayang? Entah ini hari yang ke berapa katong su sonde saling bertegur sapa. Ya. Bukan waktu yang lama memang, tapi su cukup untuk membuat beta merindukan senyum dan sapaan hangat dari nona.

Kamu pasti tau kenapa ini tercipta....

SEPI bukan berarti HILANG... DIAM bukan berarti LUPA... JAUH bukan berarti PUTUS... SENDIRI bukan berarti MATI... Yang pasti saat MATI, tentu SENDIRI....

Pada Suatu Hari....

Pasti akan ada satu hari. Di mana kamarku mendadak senyap. Tanpa celotehan dan suara nada dering ponsel, serta tak ada lagi suara dari putaran kipas angin laptop.

Belajar dari Lentera Alam Learning Community for Women and Children

Kemarin perempuan muda, cantik dan bersahaja itu berkata pada saya, "tak harus mengeluarkan banyak uang untuk bisa membahagiakan dan menyenangkan anak-anak

Jumat, 06 Juni 2014

I do not like plankton, but I love the one of the fans of plankton

He lives down under the sea,
And is as energetic as a bumblebee.
He likes to impress his boss,
Who's Mr. Krabs and hates money to be at a loss.
His best friend's Patrick Star,
Who he travels with near and far.
Then there's Sandy who's a geek,
And then there's Pearl who always weeps.
Plankton is always up to no good,
And Larry who's weights drop with a thud.
Squidward wants to be the superstar of dance,
Who am I thinking of? SpongeBob SquarePants!

SSssstt,,,,,I do not like plankton, but I love the one of the fans of plankton

Kamis, 05 Juni 2014

Kulit Permen Sugus

Sstttt...kau bicara dengan pembungkus permen sugus yg sudah kosong, selembar kemasan plastik berwarna cerah, diam di atas meja, pasrah menunggu waktunya dicampakkan ke tempat sampah. Kau tanyakan padanya bagaimana rasanya ketika tangan manusia memisahkannya dengan sebongkah butiran manis yang biasanya dijaganya dengan setia.

Bungkus permen diam saja, tak mau berbagi rasa, sampai kau putus asa, mengancam akan segera membuangnya. Bungkus permen tetap diam. Kau dekatkan ke wajah, mungkin tak kau dengar jawabnya. Tercium sisa aroma manis dan sejuk dari selembar kecil berbahan plastik. Seakan berkata,”Tak ada yang sia-sia,” dalam semua bahasa. Kau teringat rasa manis permen sugus, sudah sepenuhnya lumer, tertelan tak bersisa.

Bosan dengan kebisuannya, kau campakkan bungkus permen ke tempat sampah. Tak lagi kau ajak bungkus permen sugus bicara, hanya kau dekatkan ke wajah, kau hirup jejak aroma manisnya ketika permen sugus dalam mulutmu telah habis tak bersisa. Kau hirup kuat-kuat, sebelum kau campakkan ke tempat sampah.