Minggu, 10 November 2013

IN TIME : Waktu adalah Nyawa...

sumber : google
Sinopsis
Di masa depan nanti, uang sudah bukan lagi sesuatu yang berharga. Waktu telah menggantikan posisi uang. Orang rela mati demi waktu karena tanpa waktu mereka sudah tak ada artinya lagi. Karena waktu pula Will Salas (Justin Timberlake) jadi buronan. Ia dituduh telah mencuri waktu.
Saat itu umur semua orang berhenti pada saat mereka mencapai usia 25 tahun. Setelah itu, pada tangan mereka akan dipasang jam yang akan menentukan kapan mereka akan mati. Mereka yang kaya mampu membeli perpanjangan umur sementara mereka yang miskin harus berjuang keras untuk mendapatkan perpanjangan waktu.
Will Salas bukanlah orang kaya dan karena itu pula ia langsung menjadi tertuduh saat tiba-tiba Will mendapat warisan umur dari salah satu orang terkaya di sana. Yang jadi masalah, ada petugas korup di dalam badan penegak hukum yang dikenal dengan sebutan Timekeeper. Tak ada pilihan lain buat Will Salas selain berusaha meloloskan diri dari Timekeeper.
Dari sekian banyak film bertema masa depan, IN TIME bisa jadi cukup segar walaupun konon film ini sempat tersandung masalah legalitas. Kabarnya naskah film ini terlalu mirip dengan sebuah cerita pendek yang sempat dipublikasikan sebelumnya. Terlepas dari masalah itu, IN TIME tetap cukup menarik untuk ditonton walaupun di sana-sini masih ada beberapa kejanggalan.
Masalah terbesar yang dihadapi film bertema fiksi ilmiah adalah 'rasa percaya'. Yang di sajikan di sini jelas bukan sesuatu yang nyata tapi paling tidak harus ada dasar logika yang membuat penonton tak merasa 'dibohongi'. Secara garis besar IN TIME sudah cukup memenuhi syarat untuk dibilang 'logis' walaupun kalau diperhatikan dengan seksama, masih ada beberapa kejanggalan yang seharusnya sudah dipikirkan sejak awal.
Dari sisi akting, Ada dua potensi yang sepertinya tersia-siakan. Kita sempat dimanjakan dengan akting memukau Justin Timberlake di THE SOCIAL NETWORK sementara peran Cillian Murphy sebagai Robert Fischer di film INCEPTION juga tak bisa dipandang sebelah mata. Sayang rasanya kalau mereka berdua mendapat peran yang sebenarnya 'kurang menuntut' seperti dalam film ini

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.