Bukan sebuah pekerjaan yang pernah dicita-citakan seseorang, TKW.
Tak pernah ada anak-anak yang bercita-cita hendak jadi TKW jika
dewasa, pun seandainya ayah, ibu atau kakeknya sekalipun telah sukses
menggeluti pekerjaan sebagai TKW/TKI. Kemungkinan besar begitu pula
yang terjadi dengan para orang tua, tak ada yang pernah mengangankan
anaknya kelak akan bekerja sebagai TKW/TKI. Meski semua tahu, TKW/TKI
adalah pekerjaan halal, namun bukan berarti tanpa resiko.
Hari
ini, entah hari yang ke berapa bagi Wilfrida, harus menghadapi tuntutan
hukuman mati di tiang gantungan. Berat, seberat beban yang harus ia
pikul, saat harus meninggalkan masa kanak-kanak dan kampung halamannya,
demi sebuah mimpi....sejahtera.....
mimpinya keburu sirna
semuanya kemudian menjadi suram
saat sore dijemput malam
dan mobil jenazah siap menjemput di tiang gantungan
sulit untuk dibayangkan saat mobil jenazah tiba
menjemput mayat dari tiang gantungan
tak ada kata selamat tinggal untukmu
tak ada tetes air mata untukmu
yang ada hanya namamu akan dicatat di satu dua kalimat oleh koran-koran
"hari ini seorang TKW Indonesia telah digantung hukum Malaysia"
lalu hilang di lubuk malam
orang-orang tak menyimpan arsipnya
Kepada Yth, Bpk Presiden RI,
Kepada Yth, Bpk, Duta Besar Indonesia di Malaysia,
Kepada Yth, Bpk. Menteri Luar Negeri RI
Kepada Yth, Bpk. Menteri Tenanga Kerja RI
Kepada Yth, Seluruh anggota DPR RI (KHusus DAPIL NTT)
Kepada Yth, Bpk. Gubernur NTT
Kepada Yth, Seluruh Anggota DPRD NTT
Kepada Yth, Bpk. Bupati Belu
Kepada Yth, Seluruh Anggpta DPRD BELU
dan kepada semua yang terhormat di negeri ini....
Mari selamatkan Wilfrida dari tiang gantungan
Wilfrida anak bangsa yg dilahirkan di bumi ibu pertiwi
Wilfrida anak bangsa yg kehilangan harapan di negeri yg ia banggakan
Wilfrida anak bangsa yg tercampakkan dan terpinggirkan di tanah kelahirannya sendiri
Apakah nasib Wilfrida harus tragis seperti ini?
Akankah hidupnya berakhir di tiang gantungan?
Save Wilfrida Soik....
Kupang, 14 September 2013