Senin, 06 Januari 2014

Buku : Perempuan Kopi

Tiga belas cerita dalam buku ini merupakan cerita hidup yang nyata dan dekat dengan manusia di belahan dunia mana pun yang tidak merdeka. Bahkan beberapa orang atau pihak mungkin mencoba menepisnya. Kisah hitam pendudukan bangsa sendiri pada "Palang Bambu Daun Sirih" misalnya, bisa jadi bukan cerita yang menarik untuk dikenang penguasa negeri ini. "Perempuan Kopi" menguak kesewenangan aparatus negara dan lembaga agama terhadap petani demi pembelaan kepada kuasa pemodal. Pendudukan di satu sisi dan perjuangan di sisi lainnya, yang mewarnai hampir seluruh cerita di buku ini, apa boleh buat, menampakkan negara berhadapan dengan warga dan lelaki berhadapan dengan perempuan, bukan bergandengan.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.