Sabtu, 12 Januari 2013

Di negeriku, jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, tapi....


Di negeriku,
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, tp fasilitas dan pelayanan kesehatan yang mutakhir hanya untuk mereka yg berduit.......
jumlah rumah ibadahnya nyaris tak terhitung, tp film asing yg lebih mendidik dan menghibur di larang masuk, sementara sinetron yg membodohi rakyat dibiarkan diputar di seluruh stasiun televisi.....
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, tp perpustakaannya nyaris tak terurus....
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, tp masih banyak anak yg putus sekolah krn ketiadaan dana....
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, tp perilaku korupnya tumbuh seperti jamur....
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, tp laki2nya masih memandang perempuan sebagai warga kelas dua....
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, sehingga dengan lantang berteriak menolak miyabi datang, tp justru dari pejabat, artis mahasiswa dan anak sekolahannya mengoleksi film bokepnya miyabi dan bahkan mempraktekkan gaya miyabi.....
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung dan dibangun dengan megah, tp di sana-sini masih banyak yg tak punya rumah sehingga harus tinggal di kolong jembatan.....
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, tp kekerasan dalam rumah tangga masih sering dianggap wajar....
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, tp lebih doyan mengirim tenaga produktifnya ke luar negeri daripada membuka lapangan pekerjaan.....
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, tp kalo belanja di mall walaupun barangnya mahal tetap dibeli tak pake tawar, sedangkan kalo belanja di pasar tradisional, sudah barangnya murah tp masih ditawar lagi.....
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, tp pencuri semangka proses hukumnya cepat sedangkan pencuri duit negara nyaris tak tersentuh, dilindungi bahkan dielu-elukan.....
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, tp kerukunan umat beragamanya hanya slogan pemanis bibir......
jumlah rumah ibadahya nyaris tak terhitung, tp yg nikmati dana subsidi untuk rakyat miskin justru mereka yg mampu...
jumlah rumah ibadahnya nyaris tak terhitung, tp kesehatan bagi ibu2 dan anak2 hanya sebatas propaganda....
jumlah rumah ibadahnya nyaris tak terhitung, tp para veteran perangnya tak terurus dan bahkan diusir seperti kawanan anjing pencuri .....
jumlah rumah ibadahnya nyaris tak terhitung, tp lembaga2 eksekutif, legislatif dan yudikatifnya lebih senang bermain petak umpet (Kucing kaleng) dari pada memikirkan nasib rakyatnya.....
jumlah rumah ibadahnya nyaris tak terhitung dan selalu disesaki oleh umatnya masing2 saat beribadah...tp ........................................?????????

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.