Senin, 14 Januari 2013

Love is Blind

Ada yang bertanya, cinta itu apa sih? Beta sendiri sonde punya jawaban yang terbaik untuk menjawab pertanyaan itu. Namun ada sebuah kisah yang ingin beta ceritakan, begini ceritanya, cinta adalah sepasang mata tanpa wajah. Selalu bepergian ke segala tempat dan arah mencari wajah, namun dalam pencariannya tak pernah ada yang mau meminjamkan wajahnya barang sejenak, membiarkan cinta membenamkan mata pada tulang pipinya. Masing-masing wajah sudah punya mata yang dicintai sendiri sepenuh hati, dicintai pula oleh sang kekasih. Hal ini membuat Cinta menjadi sedih, namun cinta tak patah semangat dan tak berhenti pergi ke segala arah. Hingga suatu hari cinta bertemu dengan seorang buta yang dengan senang hati menerima sepasang mata melekat pada wajahnya. Dengan mata cinta si buta bisa melihat dunia, alangkah indah, sungguh indah tak terkira. Dengan mata cinta si buta menuliskan semua keindahan dunia yang dilihatnya. Seindah dunia yang dilihatnya, seindah itu pula si buta menuliskannya, tak lupa dituliskannya juga kisahnya tentang mata cinta yang telah membuatnya bisa memandang dunia begitu indah. Banyak orang membaca dan menyukai tulisan si buta bermata cinta. Suatu hari si buta akhirnya meninggal dunia dengan bahagia. Sekali lagi cinta menjadi mata tanpa wajah, ia harus berjalan lagi tak tentu arah, kesepian dan kehilangan. Cinta selalu mengenang hari-hari menyenangkan yang telah dilaluinya bersama si buta yang telah wafat. Dalam kesedihannya cinta juga menyimpan ingatan tentang banyak wajah yang dulu pernah menolak dan menepiskannya ketika dia mencoba singgah, melekatkan matanya pada wajah-wajah. Manusia yang mempunyai sepasang mata yang bisa melihat dengan sempurna selalu tak ingin cinta menghalangi pandangannya. Cinta tak ingin merasakan lebih banyak duka, cinta tak lagi menawarkan matanya kepada wajah-wajah yang lalu lalang dihadapannya. Sepanjang hari cinta hanya diam di sudut jalan, menjauh, hampir sembunyi dari pandangan mata siapa saja. Sungguh sayang, cinta sedikitpun tak tahu kalau banyak orang telah membaca tulisan-tulisan si buta menjadi ingin berjumpa dengan cinta, ingin juga mencoba melekatkan cinta pada matanya macam si buta, berharap dapat melihat dunia seindah yang dituliskan si buta. Semakin hari kian banyak manusia yang membaca tulisan-tulisan si buta, mereka semua semakin penasaran mencari, sangat ingin bertemu cinta. Tapi cinta yang tak paham akan hal itu tetap diam di sudut jalan, hampir bersembunyi dari keramaian dan pandangan manusia, sambil terus berharap akan bertemu sekali lagi dengan seorang buta yang lain. Seorang buta yang diharapkan cinta akan sebaik almarhum si buta yang dulu mengijinkan cinta melekat di wajahnya, menjadi matanya....

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.