Lelehan lilin menjejak putih,
membeku udara,
belajar bercakap dengan gerimis
yang jatuh dari alismu,
di mana daun-daun kering mengubur ingatan
Berjalan di sampingmu,
tanpa matahari,
hanya sebatang lilin liar
menyala,
menetes satu-satu,
melepuhkan langkah.
Tak bisa lebih sesat dari
sayatan menyilang di dada,
cabut jantungku, taruh dalam kotak kayu,
kuberi untukmu.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.